Minggu, 22 Juni 2014

Balinese Cat




5. Kucing Balinese (Siamese Longhair)
Walaupun namanya Balinese, kucing ini bukan berasal dari Bali (Indonesia). Diberi nama Balinese, karena gerakan tubuh kucing ini lemah gemulai, mengingatkan pada para penari bali.
Kucing Balinese ini terbentuk secara spontan sebagai akibat dari mutasi kucing ras Siamese (Siam). Kucing Siam sendiri berbulu pendek, namun karena mengalami mutasi spontan muncullah kucing siam dengan bulu panjang. Secara sederhana siam dan balinese adalah kucing yang sama, perbedaan hanya terletak pada panjang bulu, kedua kucing ini memiliki kecerdasan tertinggi diantara semua kucing.
Kucing Balinese adalah kucing dengan tipe tubuh oriental (langsing dan panjang/svelte) ditutupi bulu panjang dengan pola warna seperti ras siam (colorpoint). Bulu kucing balinese tidak sepanjang himalayan (persia colorpoint).
Pada awalnya balinese didaftarkan sebagai “longahired siamese”. Sekitar tahun 1920-an kusing siam berpulu panjang dianggap sebagai keanehan dan dijual sebagai hewan peliharaan biasa (pet). Tidak ada usaha khusus untuk mengembangbiakkan kucing-kucing ini. Baru pada sekitar tahun 50-an mulai muncul berbagai usaha agar longhaired siamese ini dianggap sebagai satu ras terpisah.
Sekitar pertengahan tahun 50-an, dua orang breeder kucing, Marion Dorsey (Rai-Mar Cattery, California) dan Helen Smith (MerryMews Cattery, New York) memutuskan untuk mengembangbiakkan longhaired siamese. Helen Smith menamakan ras tersebut balinese, karena keanggunan kucing-kucing tersebut menyerupai kecantikan, keanggunan dan gemulainya penari bali.
Ras balinese kemudian menjadi populer dan banyak breeder berusaha menyempurnakan karakteristik dan penampilan ras ini. Balinese kemudian terpecah menjadi dua yaitu tradisional dan modern. Beberapa orang lebih menyukai tipe tradisional sementara sebagian besar breeder dan juri lebih menyukai yang modern.
Seperti halnya ras siam tradisional, balinese tradisional mempunyai badan yang lebih berat dan tegap, bentuk kepala yang lebih bundar dan telinga yang lebih kecil dibandingkan dengan balinese modern. Balinese tradisional mempunyai bulu medium panjang (+ 5 cm) yang menutupi diseluruh tubuh, sementara balinese modern mempunyai bulu pendek di kepala serta badan, bulu panjang hanya terdapat di bagian ekor saja.
Variasi warna yang diakui oleh CFA untuk kucing Balinese sama dengan variasi kucing Siam, yaitu seal point, blue point, chocolate point and lilac point. Hampir semua sifat dan bentuk tubuh Balinese serupa dengan Siam. Perbedaan hanya terletak pada panjang bulunya.
Lama hidup ras kucing Balinese antara 18-21 tahun. Menurut “Encyclopedia of Cat Breeds” oleh J. Anne Helgren 1997 Barron’s Educational Series Inc, skala penilaian pada kecerdasan dan sifat-sifat lainnya. Kucing Siam dan kucing Balinese menempati peringkat 9-10 tertinggi dengan nilai skala 1 sampai 10. Kucing ras Balinese memiliki nilai tertinggi dalam tingkat intelijensi dari semua keturunan ras kucing berambut panjang sedangkan ras lainnya seperti Persia peringkat 6 dan Himalaya peringkat 7.
Seperti juga kucing Siamese, Balinese juga merupakan kucing yang aktif. Mereka sangat suka mengikuti pemiliknya kemana pun ia pergi. Kucing-kucing ini senang berinteraksi dan bermain dengan pemiliknya. Selain sifatnya yang selalu ingin tahu dan tidak mengenal rasa takut, kucing-kucing ini juga sangat menyukai tempat-tempat tinggi. Bila tidak disediakan tempat khusus, mereka akan menemukan sendiri tempat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar